Sabtu, 11 Januari 2014

Cerita Singkat Inspiratif, "berikan aku sesuatu yg besar untuk kutaklukan"


Semalam, melalui smartphone saya, saya membuka akun facebook saya dan melihat pemberitahuannya. Salah satu user yang juga teman saya dengan nama akun Edi KC, memberi Like pada status terakhir yang saya posting. Akhirnya hati saya tergerak membuka dinding facebook teman saya ini. Tanpa disengaja saya menemukan postingan yang menarik perhatian saya untuk membuka, dan membacanya. Setelah saya membaca, saya rasa sangat inspiratif. Dan menggugah hati saya untuk membaginya dengan para pembaca, serta melengkapi cerita inspiratif di Kamar Sederhana ini, selamat membaca dan terinspirasi dari cerita yang teman saya tulis ini.




Ketika saya membuka-buka gallery, saya menemukan dua gambar ini. Gambar 1. Sekitar 5 taun yg lalu, saya mengalami kecelakaan yg membawa saya sangat dekat dengan maut. Rasa sakit yg luar biasa membuat saya hampir menyerah. Tapi ternyata saya, keluarga, teman-teman, dan Tuhan belum ingin saya mati. Dari RS Ananda (Salatiga) saya dipindah ke RSU Ambarawa, di RSU Ambarawa, dokter pun sudah menyerah, akhirnya saya dibawa ke RS Elizabeth, Semarang. 



Akhir cerita, saya selamat dan hidup sampai sekarang. Foto itu diambil Ketika saya dalam masa pemulihan.
Gambar 2. Sekitar 3 taun yg lalu, ayah saya dipanggil Tuhan, meninggalkan ibu dan 3 anaknya yang satupun belum ada hidup mapan. Foto itu diambil di hari yg sama ayah saya meninggal dunia.

Dua kejadian tadi mungkin adalah ujian hidup terberat dalam hidup saya. Kita semua tahu bahwa ujian hidup selalu bertambah berat, bukan bertambah ringan, dan iya, ujian hidup sekarang ini lebih berat dari yang sebelum-sebelumnya, termasuk 2 kejadian tadi. Tapi setelah saya melihat 2 foto ini, saya tahu bahwa tidak ada masalah seberat apapun yg tidak bisa saya hadapi. Ini aku, putra ayahku, berikan aku sesuatu yg besar untuk kutaklukan, berikan aku sesuatu yang mustahil, karena aku belum menyerah, dan tidak akan menyerah!

 Bila kita baca cerita ini, merupakan cerita singkat yang sederhana dan simple. Namun tadi malam saya membayangkan, dan mencoba memposisikan diri saya sebagai Edi, dimana kecelakaan yang ia alami bukan hanya sekedar sakit pada fisiknya.. namun mental dirinya ataupun keluarganya sangatlah diuji, betapa rumitnya kemelut pikiran, bahkan perasaan dari keluarga Edi. Belum lagi dengan kepergian sang ayah.. bagaiman tidak ia terpukul, dan beban mental serta tanggung jawabnya sudah menanti.. dimana 3 tahun yang lalu mungkin Edi masih berkuliah, ia harus menyaksikan ibunya yang single parent berjuang menguliahkannya dan menyekolahkan adiknya juga. 

Namun hal inspiratifnya adalah ia mengatakan "berikan aku sesuatu yg besar untuk kutaklukan, berikan aku sesuatu yang mustahil, karena aku belum menyerah, dan tidak akan menyerah!" dan ia tidak terlambat untuk menyadari bahwa hal yang sepertinya sulit untuk dilewati, namun akhirnya ia lewati juga. Semakin pula ia tertantang untuk menghadapi tantangan yang mustahil bagi manusia, namun tidak ada yang mustahil baginya saat bersama Tuhan. Semangat Edi.. jangan menyerah.. beban hidupku takseberat beban hidupmu, dan kamu bisa melewatinya.. karena kesungguhanmu kini kamu sudah melanglang ke negeri Eropa. Jesus always beside you Edi.. trust Him.

Bagaiman pembaca? masihkan kita mengeluh dengan beban hidup kita atau memperjuangkannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar